Jumat, 21 Agustus 2015

Tentang HUT RI ke-70, Perjuangan, dan Harapan

MERDEKA!! MERDEKA!! MERDEKA!!

70 tahun sudah Indonesia Merdeka dari para Penjajah, Dari para diktaktor asing.
70 tahun sudah Indonesia memperjuangkan kata Kemerdekaan yang Hakiki.
70 tahun sudah Indonesia memekikkan kata Merdeka di setiap sudut negeri.
70 tahun sudah Indonesia BERDIKARI merintis kesuksesan yang nyata.


angka 70 bukanlah waktu yang sebentar jika mendapat embel - embel tahun. selama itu, Indonesia terus berupaya membangun negeri pertiwi dengan air mata, darah, cucuran keringat, tawa bahagia dan juga emosi yang sering bergejolak. Semua demi terciptanya Indonesia yang semakin tepandang, semakin bersinar sampai ke negara terjauh.

Dan betapa bangganya saya bisa menjadi bagian dari Indonesia.
Indonesia dengan ribuan suku, budaya, keunikan dan kreativitas melahirkan generasi - generasi yang bisa mendunia.
Indonesia kini dikenal sebagai negara seribu budaya, yang bahkan kni digemarai dan diminati oleh warga asing.
Indonesia yang dulu bisa dikatakan miskin ilmu, kini bahkan mengajari dan menjadi pengajar bagi warga asing.

Merah Putih. Bendera sederhana Dwi Warna. Namun keperkasaan, Kewibawaan, Kesucian dan Kesakralannya, membuat Indonesia sebagai negara yang cukup disegani bahkan ditakuti.
Betapa tidak?
Kini, Indonesia lah yang mulai mendominasi sistem kreatif di beberapa negara. Malaysia, Amerika, jepang dan Australia.

Peringatan kemerdekaan 4 hari yang lalu benar - benar membuat saya sangat ingin kembali ke masa dimana saya masih berseragam SMA.
Karena masa SMA adalah masa - masa dimana saya bisa sangat dekat dengan tim Paskibraka dan bendera merah putih.
Meski hanya sebagai penyanyi tenor dalam tim paduan suara Gita Smapta Kediri, namun bisa menyanyikan nada - nada bertema kemerdekaan adalah salah satu cara saya mengagumi inti dari upacara peringatan kemerdekaan.

Upacara 4 hari yang lalu benar - benar menayangkan banyak peristiwa penting di televisi.
Mulai dari PASKIBRAKA NASIONAL.
34 Provinsi masing - masing memilih dua wakil terbaik untuk dikirim ke Jakarta. ke-68 prajurit baris - berbaris itu mendapatkan perbekalan istimewa selama sebulan sebelum akhirnya menampilkan yang terbaik demi membanggakan provinsinya dan juga keluarganya pada peringatan kemerdekaan ke-70.

Kemudian Peringatakn Kemerdekaan ke-70 di negara lain.
Indonesia sudah dikenal di beberapa negara seperti Amerika dan Jepang. dan di negara itu pula digelar peringatan kemerdekaan Indonesia ke-70. Bahkan, Jepang membangun patung Patimura sebagai satu tokoh yang menurut pemerintah Jepang sangat bersejarah. Meski hanya diikuti oleh beberapa orang, tidak semeriah dan semegah di Indonesia, namun kekhitmadan dan kesakralan upacaranya cukup terasa.

Sama seperti ketika saya dulu berada di barisan tim paduan suara pada upacara peringatan kemerdekaan. menjadi bagian dari upacara peringatan kemerdekaan adalah hal yang membanggakan bagi saya. Karena disitulah diri saya bisa dekat dengan bendera merah putih dan dekat dengan atmosfer harapan dan perjuangan veteran jaman dulu.

 Tidak hanya peringatan ke-70, sebenarnya. Peringatan di tahun - tahun sebelumnya selalu membuat saya teringat bagaimana keras dan getirnya perjuangan  para veteran harus merelakan raga, nyawa dan darah terbuang  dan tercecer hanya demia sebuah kata sederhana sarat makna...... MERDEKA!!

Betapa teriakan dan pekikan menjadi satu - satunya semangat mereka untuk berperang melawan penjajah demi satu harapan yang diidamkan banyak orang kala itu.
Bunyi peluru yang melayang dan mengenai acak ke tubuh yang mengenainya, suara tank, suara bom, teriakan, derap langkah cepat, tinju dan pukul, panah yang melesat adalah sudah biasa bagi mereka yang tengah bertempur merebut kemerdekaan.
Veteran tidak butuh mobil mewah ratusan juta. Veteran tidak perlu rumah bak istana. Veteran tidak ingin apa - apa. Mereka hanya butuh penjajah mengembalikan hak kemerdekaan yang terampas.


Dan Kini, masyarakat di jaman sekarang sudah bisa merasakan enaknya hasl jerih payah veteran selama ratusan tahun. Dan nasib veteran kini?
tak lebih baik. tetap tidak lebih baik. Hanya menjadi tukang sapu jalanan, tukang sisir jalanan, bahkan ada yang menganggur dirumah, menatapi hiruk pikuk jalanan yang kian kotor karena debu dan sampah.
Padahal, enaknya sekarang adalah dari keringat veteran, dari jerih payah veteran.
Padahal, upacara yang megah peringatan kemerdekaan yang sekarang adalah dari gegap gempita kesederhanaan peringatan kemerdekaan yang pertama kalinya oleh Soekarno dan Bung Hatta.

Sebagai netizen cupu, saya tidak bisa berbuat banyak. karena jika saya berbicara tentang keruwetan politik, mungkin saya bisa saja dihujat habis - habisan ataupun mungkin mendapat kecaman dari banyak pihak.
disini saya hanya bisa berharap, di usia yang semakin renta, Indonesia bisa melahirkan ribuan generasi cerdas, generasi brilian, generasi juara yang bisa membaut negara lain segan, bahkan takut dengan Indonesia.
Saya berharap, di usia ini, Indonesia semakin dicintai rakyatnya dengan segala keunikannya, dengan segala kebudayaannya yang tetap terjaga, dengan segala adat yang sakral dan keramat yang tetap lestari dengan segala persatuan dan kesatuan yang tetap utuh dan terjalin.

Sekian dari saya.
salam alfabets,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar